Taman Miniatur di Gowa, Tempat Berkumpulnya Rumah-Rumah Tradisional Sulsel

Selasa, 04 Februari 2014

Bangunan-bangunan tradisional kini makin sulit dijumpai. Hampir semua bangunan kini dibangun dengan arsitektur modern. Hal inilah yang mendorong dibangunnya Taman Miniatur Sulawesi Selatan. Terletak di jalan Daeng Tata, Somba Opu, Gowa, Sulawei Selatan, taman ini masih satu kompleks dengan Benteng Somba Opu. Di taman miniatur ini terdapat 27 rumah tradisional yang mewakili 4 etnis di Sulawesi Selatan antara lain, Bugis, Toraja, Manda dan Makassar. Kurang lebih ada 23 rumah yang dibangun oleh setiap pemerintah daerah dan 4 rumah yang dibangun oleh pemerintah provinsi.


Bentuk rumah tradisional di Sulawesi Selatan memang tergolong unik. Bangunannya terbuat dari kayu berkualitas tinggi dan tahan lama. Salah satu rumah yang menjadi pusat perhatian adalah rumah suku Toraja yang disebut dengan Tongkonan. Dalam bahasa Toraja, Tongkonan berasal dari kata Tongkong yang berarti duduk. Rumah ini berdiri di atas tumpukan kayu dan dihiasi dengan ukiran berwarna merah, hitam dan kuning. Tongkonan sendiri merupakan pusat kehidupan social suku Toraja. Ritual yang berhubungan dengannya dianggap sangat penting bagi kehidupan spiritual suku Toraja. Menurut cerita, Tongkonan pertama kali dibangun di surga dengan empat tiang. Saat leluhur suku Toraja turun ke bumi, ia meniru rumah tersebut dan mengadakan upacara besar-besaran.
 
Taman Miniatur Sulsel
Taman Miniatur Sulsel
Jenis rumah tradisional lainnya yang menarik adalah rumah tradisional suku Bugis. Tradisi Bugis menganggap bahwa jagad raya itu tersusun atas 3 yaitu boting langi (dunia atas), ale kawa (dunia tengah) dan buri liung (dunia bawah). Ketiganya tercermin dalam bentuk rumah mereka. Bagian-bagian rumah Bugis yang pertama adalah Rakkeang yaitu loteng di atas badan rumah yang merupakan simbol dari dunia atas. Watang pola yaitu badan rumah yang merupakan simbol dari dunia tengah. Bagian terakhir adalah awa bola yaitu kolong rumah yang tidak berdinding sekaligus sebagai simbol dari dunia bawah. Biasanya ruangan ini digunakan untuk menyimpan alat pertanian, kuda, kerbau atau tempat untuk menenun sarung.

Rumah-rumah tradisional yang dibangun di taman miniatur ini umumnya masih mempertahankan arsitektur asli. Kompleks ini pun ditata begitu rapi. Hampir setiap tahunnya pemerintah provinsi Sulawesi Selatan mengadakan sebuah pameran yang memamerkan berbagai kemajuan dalam infrastruktur dan hasil bumi.

Anda yang berasal dari luar kota Makassar dan ingin melihat keunikan rumah-rumah tradisional, tidak perlu repot-repot mencari penginapan. Anda bisa menginap di hotel Horison Makassar. Salah satu hotel di Makassar ini menawarkan berbagai kamar yang dilengkapi dengan kamar mandi pribadi yang luas serta kamar ber-AC dengan internet kabel gratis, TV satelit dan minibar. Anda juga bisa menikmati santapan lokal maupun internasional di restoran Malabar, dan aneka minuman serta koktail di Putri Lounge Bar. Jika anda melakukan pemesanan sekarang, anda akan mendapatkan diskon 8%. Dari hotel ini pun anda tidak akan kesulitan jika ingin mengunjungi Taman Miniatur Sulawei Selatan, karena jaraknya yang tidak terlalu jauh.

Anda yang berminat mengunjungi taman miniatur Sulawesi Selatan ini bisa mencapainya dengan menggunakan kendaraan umum dan memulai perjalanan dari lapangan Karebosi menuju Cendrawasih, lalu melanjutkan perjalanan menuju ke Somba Opu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar