Tak perlu pergi jauh-jauh ke Bali jika anda ingin melihat Pura. Di bogor terdapat sebuah pura yang berdiri tegak dan megah berlatarkan Gunung Salak yaitu pura Parahyangan Agung Jagatkartta. Berada di desa Warung Loa, kecamatan Taman Sari, Bogor, pura ini tidak hanya terlihat megah namun juga begitu anggun dengan kolabarasi antara nuansa Bali dan latar belakang Gunung Salak yang begitu indah. Ditambah lagi suasana sejuk khas pegunungan membuat siapa saja yang datang ke tempat ini semakin betah berlama-lama.
Pura Parahyangan Agung Jagatkarrta merupakan tempat peribadatan umat Hindu terbesar di pulau Jawa. Pura ini masih mempunyai kaitan erat dengan Prabu Siliwangi dan kisah gaibnya. Jika diperhatikan pura ini bentuknya memang tidak sama dengan yang di Bali, justru lebih mirip dengan candi-candi Hindu yang ada di Jawa. Menurut salah satu pemangku pura, pura ini memang ingin mempertahankan identitas Hindu Sunda yang sudah mulai terlupakan. Dibangun pada tahun 1995 oleh yayasan Giri Taman Sari, pura ini memiliki kisah gaib yang melatarbelakangi pembangunannya. Konon dulunya ada seorang umat Hindu yang sering meditasi di pura ini lalu berjumpa dengan Prabu Siliwangi. Beliau berkata, dari sekian banyak tempat suci, tidak ada satupun untukku. Dari situlah akhirnya dibangun Parahyangan Agung Jagatkarrta.
Parahyangan Agung Jagatkartta |
Area di dalam pura begitu bersih, rapi dan tenang. Terdapat beberapa bale yang tersebar, sebuah lapangan yang tidak terlalu besar dan candi yang berada di bagian kiri. Candi dengan tinggi 5 meter ini juga didedikasikan untuk menghormati Prabu Siliwangi. Ada juga 2 ekor patung macan yakni patung macan putih dan macan hitam, macan paling legendaris dari kisah Prabu Siliwangi. Di sebelah kanan lain ada candi yang disebut padma. Sementara bangunan di tengah yang berbentuk seperti rumah merupakan Pesamuan Agung. Di tengah taman ada pendopo kecil yang merupakan tempat para pemangku pura memimpin doa.
Anda yang ingin mengunjungi pura Parahyangan Agung Jagatkartta di Bogor ini tanpa harus jauh-jauh pergi ke Bali, tidak perlu repot untuk mencari penginapan. Ada salah satu hotel yang bisa menjadi alternative anda untuk menginap, yakni hotel Novus Puncak. Resor alami ini menyuguhkan panorama gunung Gede yang akan membuat anda betah menginap disini. Belum lagi dekorasi ala pedesaannya yang terlihat tetap elegan. Ada Bamboo Terrace Restaurant yang menyajikan hidangan secara prasmanan. Disajikan pula teh dan makanan ringan sore di Poolside Lounge. Dari hotel ini menuju Parahyangan Agung Jagatkartta jaraknya juga tidak terlalu jauh.
Tempat ini pun selalu ramai pada saat peringatan hari-hari besar keagamaan umat Hindu seperti Galungan, Kuningan dan Melasti menjelang Nyepi. Sedangkan acara besar di Parahyangan Agung Jagatkartta adalah Purnama Ketiga yang jatuh setiap akhir bulan Agustus.
Percaya tidak percaya, pernah ada seorang wisatawan dari AS keturunan Indian Apache yang pernah datang dan mengaku keturunan Sunda. Sebelum ke Parahyangan, orang itu sempat pergi ke suku Baduy di Banten untuk mencari silsilah keluarganya. Lalu ada lagi kabarnya jika ada orang yang memiliki indera keenam, konon ia akan merasakan kehadiran macan-macan milik Prabu Siliwangi. Terlepas dari semua itu, pura ini tidak hanya diperuntukkan bagi umat Hindu saja tapi umat-umat dari agama lain pun juga bisa datang kemari untuk berwisata religi dan menikmati keanggunan pura dengan taman yang hijau, bersih dan dilatarbelakangi oleh pemandangan Gunung Salak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar