Inilah Oleh-Oleh Khas Puncak Bogor

Selasa, 04 Februari 2014

Kemana pun anda berwisata akan sangat kurang rasanya jika tidak membeli oleh-oleh, apalagi jika oleh-oleh tersebut merupakan makanan yang menjadi ciri khas dari tempat yang anda kunjungi. Termasuk jika anda akan berkunjung ke Puncak, Bogor. Anda pastinya akan membeli oleh-oleh bukan? Nah berikut ini akan kami beberkan oleh-oleh khas Puncak, Bogor yang selalu diserbu wisatawan.

Anda yang ingin merasakan kesegaran Puncak Bogor beserta pemandangannya yang menakjubkan dalm jangka waktu beberapa hari bisa dilakukan dengan cara menginap. Hotel di Puncak yang bisa menjadi alternative anda menginap slah satunya adalah hotel Novus Puncak. Resor alami ini menyuguhkan panorama gunung Gede yang akan membuat anda betah menginap disini. Belum lagi dekorasi ala pedesaannya yang terlihat tetap elegan. Ada Bamboo Terrace Restaurant yang menyajikan hidangan secara prasmanan. Disajikan pula teh dan makanan ringan sore di Poolside Lounge. Dari hotel inipun anda akan dengan mudah menjumpai pusat oleh-oleh khas Puncak, Bogor.

1.    Mochi

Mochi
Mochi
 Di Indonesia, khususnya buatan kota Sukabumi biasanya dijajakan para pengasong di beberapa titik di persimpangan jalan-jalan di kota Bogor. Mochi berisi adonan kacang yang dikemas dalam keranjang bamboo. Satu keranjang bamboo biasanya berisi 10 buah mochi yang berukuran sebesar kelereng dengan harga Rp 5.000 sampai Rp 10.000 per renteng yang berisi 4 keranjang bamboo. Kue Mochi ini bentuknya bulat, bertabur tepung sagu, terasa kenyal dan jika digigit, rasa manisnya akan terasa.

2.    Ubi Cilembu

Ubi Cilembu
Ubi Cilembu
Meski makanan ini asalnya dari Sumedang, namun seolah-olah seperti sudah melekat sebagai oleh-oleh atau jajanan khas Puncak.  Ubi yang dijual biasanya sudah matang atau sudah dipanggang di oven. Karena memang sudah menjadi cirri khasnya, apabila dipanggang akan mengeluarkan sejenis cairan lengket berupa madu yang manis. Itulah yang membuat ubi ini terasa lebih manis dibanding ubi-ubi yang lain. Rasa manis ini juga yang memberikan tenaga ekstra bagi yang memakannya. Ubi ini tidak cocok jika digoreng, karena kandungan gulanya yang tinggi sehingga akan cepat gosong. Pun dengan dibakar, karena apabila dibakar aroma dari madunya akan hilang. Selain rasanya yang sangat manis, warna daging ubi cilembu juga menarik dimana kulit dan daging ubinya berwarna krem kemerahan diwaktu mentah dan berwarna kuning bila dimasak dan bentuknya panjang dan berurat. Ketika dipanggang, dibakar, atau dioven, dari kulitnya yang berwarna gading akan muncul lelehan-lelahan seperti madu.

3.    Peuyeum

Peuyeum
Peuyeum
 Jika dulu makanan ini hanya dipandang sebelah mata sebagai makanan orang tak mampu, kini peuyeum menjadi sangat diburu sebagai buah tangan khas tanah sunda. Peuyeum awalnya hanya dijual keliling desa dengan pikulan. Peuyeum sendiri merupakan tapai yang dibuat dari singkong yang difermentasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar