Ketenangan Sungai Bengawan Solo

Selasa, 04 Februari 2014

Apa yang terngiang dipikiran Anda ketika mendengar Bengawan Solo? Pasti suara Gesang dengan iringan kroncongnya. Dari namanya saja kita akan mengetahui bahwa sungai ini berada di Solo. Mengapa sungai ini sampai dijadikan sebuah lagu, pasti ada sejarah yang sangat menarik mengenai sungai ini. Sungai ini memang banyak menginspirasi seniman untuk membuat karya.

Duduk dipinggir sungai menyaksikan aktivitas warga yang mulai aktif. Matahari pun masih malu untuk menunjukkan dirinya, Sambil menunggu perahu yang mengantar, hal inilah yang bisa dilakukan dipinggir Sungai terpanjang di Pulau Jawa ini. Jalur penyebrangan perahu Kampung Sewu-Bekonang tempat memulai petualang sudah mulai ramai. Sebuah perahu kayu dengan ukuran cukup besar mondar-mandir menjadi alat transportasi warga, baik yang ingin mengantarkan para pedagang yang membawa dagangannya untuk pergi ke pasar, maupun untuk warga yang hendak menyebrang ke kampung sebelah. 

Ketenangan Sungai Bengawan Solo
Ketenangan Sungai Bengawan Solo
Akhirnya sebuah perahu kecil datang, perahu kecil inilah yang akan menemani menyusuri Sungai Bengawan Solo. Bengaawan sendiri berarti sungai yang besar, yang memang memiliki panjang 548,53 km dan mengalir di dua provinsi yaitu Jawa tengah dan Jawa Timur. Sungai yang telah terbentuk sekitar empat juta tahun yang lalu. Saking kecilnya perahu ini, Anda perlu ekstra hati-hati jika menggoyangkan badan karena khawatir akan jatuh ke sungai. Perjalanan kami diringi pula dengan mentari yang semakin naik. Mulai terbiasa dengan ayunan yang tenang perjalanan pun terasa damai dan menyenangkan.

Diperjalanan kita bisa melihat berbagai aktivitas warga, seperti menyiram tanaman di pinggiran sungai, menggembala gambing atau bebek, dan lainnya. Kadang terlihat juga perahu nelayan yang sedang mencari ikan. Bengawan Solo pernah dikenal sebagai surga ikan air tawar, dengan sekitar 30 jenis ikan tawar yang tinggal disini. Tetapi seiring berjalannya waktu, yang tersisa hanya beberapa jenis saja. Walaupun saat ini tenang, tetapi jika musim hujan debit air sungai bisa naik pesat bahkan hingga ke pemukiman warga.

Jarak Kampung Sewu-Juruk yang hanya ditempuh dalam waktu 5 menit perjalanan darat ternyata harus ditempuh dengan perjalanan 1,5 jam lewat sungai ini. Perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan namun pengalaman yang kita dapat juga sungguh menakjubkan. Sungai ini ternyata masih menjadi sumber kehidupan bagi warga sekitar. Seperti mencari ikan dipinggir sungai. Hingga mengembangkan ternaknya yang telah menjadi pekerjaan utama mereka.

Liburan adalah hal yang dicintai semua orang, berbagai kalangan masyarakat yang jenuh akan rutinitasnya biasanya menghabiskan waktunya dengan liburan. Destinasi yang tepat selalu didukung oleh penginapan yang tepat. Hotel di Solo memiliki banyak pilihan seiring dengan wisatawan yang semakin banyak. Hotel Sunan Solo adalah salah satuc pilihan yang sangat cocok untuk menginap saat berada disana.Lokasinya dekat dengan Pasar Klewer, Sunan Hotel Solo menyediakan kolam renang outdoor, lounge, dan full service spa.

Hotel ini juga menyediakan Tv kabel dan mini bar untuk membuat kopi ataupun teh. Kamar mandi pribadi dengan bathtub dan shower. Pengunjung juga dimanjakan dengan fasilitas lainnya seperti tempat fitness atau juga ruangan musik untuk dihabiskan bersama sanak family. Keunggulan lainnya adalah makanan, kita bisa menikmati Airusushi Japanese Restaurant. Pilihan makanannya juga beragam, mulai dari makanan lokal, Amerika dan bahkan Eropa. Akses mudah dijangkau, karena hanya dengan enam menit dari stasiun Balapan dan 15 menit dari Bandara Internasional Adisumarno Anda bisa sampai keSunan Hotel Solo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar