Menikmati Suasana di Malioboro

Senin, 03 Februari 2014

Sudah tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa Yogyakarta memiliki tempat yang eksotis. Mengadirkan pengalaman wisata berharga dan tak terlupakan. Berada disini seakan tak mau pulang. Saat mengunjunginya banyak orang yang mewajibkan ke satu tempat yang bernama Malioboro. Seberapa melegendakah tempat ini? Apa yang membuat wisatawan selalu tertarik mengunjunginya? Yuk ikuti perjalanan saya ke Malioboro.

Jalan Malioboro

Jalan Malioboro
Jalan Malioboro
Bila dilihat sekilas, jalanan malioboro memang biasa saja. Malah cenderung berantakan karena pedagang memanfaatkan trotoar untuk berjualan dan tempat parkir motor. Ternyata tempat ini sudah lama ada, Malioboro seakan menjadi saksi sejarah perkembangan kota Yogyakarta. Malioboro yang ramai seakan menjadi detak jantung kota ini. Namanya sendiri berasal dari bahasa sansekerta yang berarti karangan bunga. Dulunya tempat ini memang dipenuhi dengan karangan bunga setiap kali Kraton melakukan perayaan. 

Sudah lebih dari 250 tahun lalu, kegiatan ekonomi ditempat ini terlihat. Sejak dari pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono I dan sampai sekarang pun Malioboro masih aktif. Banyak sekali yang dijajakan disini, dipinggir jalannya banyak pedagang yang berjualan. Untuk Anda yang ingin mencari oleh-oleh tepat sekali bila berkunjung kesini. Mulai dari baju, aksesoris, tas, blankon atau penutup kepala khas jawa bisa ditemui disini. Jangan lupa untuk tawar menawar, karena bahasa yang berbeda biasanya mereka tahu mana penduduk asli dan mana yang berasal dari luar. Tawar menawar bisa sampai setengah atau bahkan sepertiga jika Anda ahli. Sambil diiringi musik jalanan, Anda bisa menyusuri malioboro

Musik Jalanan

Setelah belanja dan memilih-milih, Anda bisa menikmati makanan di pasar beringharjo. Selain menyediakan beraneka ragam makanan, pasar ini juga lengkap menjajakan barangnya. Banyak sekali batik yang tersedia disini, mulai dari daster sampai pakaian formal. Harganya pun bisa dibilang sangat murah. Saya kadang tertarik membeli banyak dan menjualnya kembali karena harganya yang memang murah. Naik kelantai atas, kita bisa melihat banyak sekali tas-tas yang dijual. Ternyata di pasar Beringhardjo juga dijadikan tempat pengrajin dalam membuat tas. Bila dibandingkan dengan malioboro, jenis tas di pasar beringhardjo memang lebih lengkap dan motifnya pun lebih beraneka ragam. Harganya juga bervariasi mulai dari yang murah sampai yang mahal.

Saking lengkapnya pasar ini, juga menjual alat-alat untuk pernikahan. Mulai dari baju, sampai aksesoris lainnya. Wanita biasanya agak sulit dalam menentukan pilihan dalam berbelanja, gunakan waktu yang cukup banyak untuk memilih barang yang tepat. Di kawasan malioboro ini sebenarnya juga terdapat mall, tetapi apalah artinya mengunjungi Jogja jika hanya ingin pergi ke mall.. Menikmati suasana budaya Jawa dan tempat wisata yang ada disana terdengar lebih menyenangkan.

Lelah menyusuri malioboro, Anda pasti membutuhkan penginapan untuk beristirahat. Banyak sekali pilihan menginap di Hotel Jogja. Salah satu pilihan yang tepat adalah Amaris Hotel Yogyakarta, yang terletak di Jalan Diponegoro No. 87 Tugu Jogja, Yogyakarta. Bertempat di lokasi utama Yogyakarta, Amaris Hotel Diponegoro Yogyakarta menempatkan segala sesuatu yang kota tawarkan hanya di luar pintu depan Anda. Menawarkan berbagai fasilitas dan layanan, hotel menyediakan semua yang Anda butuhkan untuk bermalam dengan nyaman. Coffee shop, ruang merokok , wi-fi di tempat-tempat umum, ruang keluarga, lift adalah beberapa dari banyak fasilitas yang ditawarkan. Kamar tamu yang ditunjuk memiliki fitur internet (wireless), air botol gratis, kotak penyimpanan dalam-kamar, shower, internet wireless (gratis). Hotel ini menawarkan berbagai peluang rekreasi. Amaris Hotel Yogyakarta adalah pilihan yang sangat baik untuk menjelajahi Yogyakarta atau untuk sekadar bersantai dan menyegarkan diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar