Meriahnya Jalan Burangrang Bandung

Pemandangan yang berbeda dari jalan-jalan lain yang ada di Bandung akan anda temukan saat memasuki Jalan Burangrang, Bandung. Di kanan dan kirinya terdapat kios-kios, café-café dan resto-resto yang berjejer, karena memang kawasan ini merupakan kawasan kuliner. Berawal dari pedagang kaki lima (PKL) yang sering menjajakan dagangannya di Jalan Burangrang, agar lebih tertata maka jadilah Jalan Burangrang seperti sekarang ini.

Kawasan kuliner Jalan Burangrang

 Kamu yang berasal dari luar Jakarta dan ingin bisa lebih lama lagi berada di kota metropolitan ini tidak perlu repot-repot mencari penginapan, hotel Amaris Bandung bisa jadi solusinya. Amaris Cimanuk terletak di jantung kota Bandung, 25 menit berkendara dari Bandara Internasional Hussein Sastranegara. Hotel murah Bandung ini menyediakan kolam renang indoor kecil, parkir gratis dan akses Wi-Fi gratis. Kamarnya memiliki interior yang simpel namun modern. Tiap kamar memiliki TV kabel layar datar, brankas, dan kamar mandi pribadi dengan fasilitas shower. Amaris Hotel Cimanuk Bandung dapat dicapai dengan jalan kaki sebentar dari Gedung Sate yang bergaya neoklasik. Hotel ini hanya berjarak 10 meter dari berbagai restoran dan factory outlet. Staf di meja depan 24 jam dapat mengatur penyewaan mobil serta layanan binatu atau dry cleaning. Restorannya yang buka 24 jam menyajikan sarapan serta minuman dan makanan ringan. Jika melakukan pemesanan sekarang, anda akan mendapatkan diskon mulai dari 8%. Hotel ini hanya berjarak tidak sampai 2 km dari Kawasan kuliner Burangrang.

Kawasan kuliner ini diresmikan pada 7 Juni 2008 oleh walikota Bandung pada masa itu, Dada Rosada. Selama lebih dari 4 tahun kawasan ini menjadi salah satu destinasi favorit para wisatawan. Lokasinya yang strategisa dan dilalui kendaraan umum membuat tempat ini mudah dijangkau.

Sebanyak 60 kios PKL dan pelaku usaha kuliner lainnya seperti café dan restoran dibangun di sepanjang jalan ini, tanpa mengambil area trotoar. Dengan berbagai ketentuan yang ada, mereka berjualan tanpa mengganggu pengguna jalan lainnya.

Beragam kuliner ditawarkan disini mulai dari cemilan seperti gorengan hingga makanan berat seperti pecel ayam dan seafood. Keramaian di kawasan ini tak mengenal waktu, dari pagi hingga pagi lagi Jalan Burangrang selalu ramai pengunjung. 

Makanan yang dijajakan di Jalan Burangrang

Pedagang-pedagang itu kebanyakan sudah lama berjualan di kawasan ini, bahkan dari sebeleum kawasan ini mulai ditata. Ada yang berjualan nasi timbel di kawasan ini sudah lebih dari 10 tahun. Bahkan ada yang sudah berjualan sejak 25 tahun yang lalu. Rata-rata omzet pedagang di kawasan ini bisa mencapai Rp 30 juta per harinya, itupun masih bisa bertambah saat akhir pekan atau hari libur. Tidak heran jika Jalan Burangrang dijadikan contoh bagi kawasan lain.

Selain dikenal karena kulinernya yang bermacamn-macam, Burangrang kini juga mulai diramaikan oleh butik-butik, bahkan rencananya aka nada juga spa dan salon.

Kios-kios di Burangrang